Author :
CHOcorion
Title :
Ma Boy
Main Cast :
Cho Kyuhyun/Cho Ha Neul
Han Ha Gun
Jung Jae Sung
Sub Cast :
Kim Na Ra -Ha Gun’s Friend-
Lee Sang Mi -Member of Jae Sung Fansclub-
Han Sae Hi -Member of Jae Sung Fansclub-
Jang Mi Ri -Member of Jae Sung Fansclub-
Kim Sam Jae -Member of Ha Neul Fansclub-
Song Jae Bum -Member of Ha Neul Fansclub-
Go Da Hae -Member of Ha Neul Fansclub-
Cho Ha Neul -Kyuhyun’s Cousin-
And The Other
Length : Chapter
Genre : Romance, Comedy (little), Friendship
Author’s Pov
“Kyaaaa... Jae Sung Oppa”
teriakan itu menggema ke seluruh ruangan megah ini. Para gadis sedang terpesona
oleh seorang pria yang bernyanyi di atas panggung sana.
“Jae Sung Oppa... Saranghae”
teriak seorang gadis yang sedang menyaksikan idolanya bernyanyi. Konser pertama
Jung Jae Sung yang notabennya adalah idola gadis ini, tak mungkin ia lewatkan. Han
Ha Gun, nama gadis ini. Ia sangat mengidolakan Jae Sung sejak pertama kali Jung
Jae Sung debut sebagai penyanyi solo.
“Karena hari ini merupakan hari
yang spesial. Maka salah satu fans ku yang beruntung akan naik ke atas
panggung, bersamaku” Kata Jae Sung, setelah menyelesaikan bait terakhir lagu
yang dibawakannya tadi. Kalimat ini justru semakin membuat histeris fans Jae Sung
yang hadir dalam konsernya.
Jae Sung masih sibuk melihat ke
arah semua penonton. Bingung. Mana gadis yang harus ia tarik ke atas untuk
diajak bernyanyi bersama. Pandangannya jatuh kepada seorang gadis cantik yang
sedang menatapnya dengan mata yang berbinar-binar, gadis itu tak lain adalah Han
Ha Gun.
Dengan cepat Jae Sung berjalan ke
arah Han Ha Gun dan membantunya untuk naik ke atas panggung.
“Ya gadis inilah yang beruntung
pada malam ini” Teriak Jae Sung. Desahan dari para gadis yang tak terpilih pun
terdengar jelas.
“Baik nona...” Jae Sung sedikit menggantungkan
kalimatnya
“Ha Gun” jawab Ha Gun
“Baik nona Ha Gun, hari ini saya
akan menyanyikan lagu ‘Just The Way You Are’ hanya untukmu”
Dan disaat Jae Sung bernyanyi
sambil memegangi tangan Ha Gun, Ha Gun hanya bisa meredakan detak jantunya.
Saat lagu selesai, tiba-tiba Jae Sung
memutar tubuh Ha Gun untuk mengahadap ke arahnya. Perlahan-lahan wajah Jae Sung
mendekat ke wajah Ha Gun. Ha Gun hanya bisa menutup matanya, berharap apa yang
ada dipikirannya sekarang benar-benar dilakukan Jae Sung.
-
-
-
-
-
-
“Nonaa.. Nonaa.. bangun anda
sudah sampai di tempat tujuan” Seorang pramugari berusaha membangunkan gadis
yang tengah tertidur.
Gadis itu menggeliat kecil dan
membuka matanya. “Ah.. ya Ghamsahamnida”
“Yah jadi tadi hanya mimpi ya”
gumamnya kecil sambil berjalan ke pintu keluar pesawat yang ia tumpangi dari
Jepang untuk kembali ke negara asalnya Korea.
Han Ha Gun nama gadis ini, anak
kedua dari seorang pengusaha Sukses di Korea Selatan. Well, bisa dibilang Ha
Gun memiliki kehidupan sempurna, berasal dari keluarga kaya, semua anggota
keluarga sangat menyayanginya, wajah yang cantik, tubuh indah seperti model,
dan kemampuan berpikirnya yang diatas rata-rata. Tak salah jika banyak gadis
yang iri padanya.
Banyak laki-laki yang berusaha
untuk merebut tempat dihatinya yang masih kosong. Yap benar, walaupun gadis ini
memiliki segalanya, tapi dia belum memiliki seorang pria yang bisa mengisi
tempat kosong dihatinya. Setiap kali ditanya oleh Appa, Eomma, atau Oppanya dia
hanya menjawab “tidak ada laki-laki yang bisa membuat jantungku berdetak lebih
cepat dari biasanya”.
Kali ini dia terpaksa menuruti
permintaan Appa dan Eommanya untuk pulang ke Korea dan melanjutkan kuliahnya di
Korea. Tadinya Ha Gun berkuliah di Universitas Tokyo dan akan memasuki semester
akhir. Eommanya meminta Ha Gun untuk pulang, karena ia merasa kesepian. Anak
pertamanya, Ha Jae (kakak Ha Gun) pergi ke Kanada untuk mengurus perusahaan Appanya
disana. Jadilah ia meminta Ha Gun untuk pulang ke Korea.
Ha Gun’s Pov
Jadi tadi hanya mimpi. Kalau bisa
dibilang itu adalah mimpi terindahku. Ah.. aku jadi ingat alasanku kembali ke
Korea. Kali ini aku terpaksa mengalah dan menuruti permintaan Appa dan Eomma.
Setelah Ha Jae Oppa pergi ke Kanada untuk mengurus perusahaan Appa, Eomma
merasa kesepian. Pagi sampai malam hari Appa pergi ke kantor. Walaupun Eomma
sudah berusaha menyibukkan dirinya dengan mengurus beberapa butiknya, tapi
tetap saja itu tidak bisa menghilangkan rasa kesepian Eomma. Akhirnya, Eomma
memintaku untuk kembali ke Korea dan melanjutkan kuliah ku disini.
Ngomong-ngomong soal kuliah,
tahun ini aku memasuki semester akhir. Terkadang aku suka risih ketika
teman-temanku bertanya mengapa aku bisa masuk kuliah diumur yang masih muda.
Akhirnya aku menceritakan kalau dulu, aku sudah 2 kali akselerasi kelas.
Bukannya sombong, tapi memang kepintaranku diatas rata-rata. Tak heran jika
diusia 21 tahun aku sudah memasuki semester akhir.
“Mana sih Shin ahjussi??” sudah
10 menit aku menunggunya di depan bandara. Shin ahjussi adalah supir pribadi
keluarga ku.
“Nona Ha Gun.. Nona Ha Gun”
seorang ahjussi keluar dari mobil yang terpakir tak jauh dari tempatku berdiri.
Tunggu. Kalau diperhatikan ahjussi itu mirip Shin ahjussi, tapi agak sedikit
gemuk.
Benar itu Shin ahjussi. “Shin
ahjussi bogosippo”. Aku langsung berlari ke arahnya dan memeluk tubuh Shin
ahjussi yang gemuk
“Ah Nona. Kau semakin cantik
saja” balas Shin ahjussi.
“Ghamsahamnida ahjussi” aku
melepas pelukanku dari Shin ahjussi
“Kajja, kita harus pulang
sekarang Nyonya Han telah menunggu nona di rumah”
“Ne ahjussi”
***
“Eommaaaaa.. bogosippo” aku
langsung lari kepelukan Eomma, saat Eomma membukakan pintu.
“Nado Hanie”Ah aku sangat
merindukan panggilan sayang Eomma untuk ku.
“Appa dimana?” tanyaku begitu
duduk di sofa
“Appa masih di kantor, mungkin
hari ini Appa mu akan pulang cepat.” Jawab Eomma
“Hanie, Eomma sudah mendaftarkan
mu di Kyunghee University. Kau akan tinggal di asrama” Kata Eomma sontak
mengagetkan ku.
“Mwo.. aku tinggal di asrama?
Bukannya Eomma merasa kesepian disini. Kalau Eomma menyuruhku tinggal di asrama
bukannya sama saja”Alasanku kembali ke Korea kan karena Eomma merasa kesepian?!
Tapi kenapa Eomma menyuruhku tinggal di asrama.
“Sebetulnya alasan Eomma
menyuruhmu pulang ke Korea, agar Eomma bisa mengawasimu. Eomma takut kau tidak
bisa menjaga dirimu di Jepang” Eomma membelai rambutku pelan.
“Tapi Eomma aku kan su..”
“Kamu memang sudah besar, tapi
kamu itu seorang yeoja. Eomma takut terjadi sesuatu pada mu. Pokoknya besok,
Eomma akan mengantarkan mu ke Kyunghee University” Eomma memotong perkataanku.
***
Author’s Pov
“Ani. Appa, aku tidak akan pernah
mau melakukan itu!” Terlihat seorang namja tidak mensetujui apa yang baru saja
dikatakan Appanya.
“Appa mohon kali ini saja kau
tolong adik mu” pinta lelaki tua yang masih terlihat gagah.
“Kalau aku melakukan itu, lalu
bagaimana dengan perusahaan? Siapa yang akan mengurus perusahaan Appa? Appa dan
Eomma kan pergi menemani Ha Neul” Tanya namja itu.
“Untuk sementara waktu
perusahaan, akan Appa percayakan kepada Eonni mu. Kalau ada rapat yang penting
dan kau harus menghadirinya, kau masih bisa meminta izin. Memangnya kau tidak
sayang dengan adikmu?” tanya lelaki itu
“Appa, aku sangat menyayangi Ha
Neul, tapi aku tidak yakin dengan permintaan Appa” namja itu berdiri dari
duduknya.
“Hanya wajahmu saja yang hampir
mirip dengannya. Ahra kakakmu, wajahnya sangat berbeda jauh dengan Ha Neul
apalagi tingginya. Kau ingat kan kalau Ha Neul memiliki tinggi 175 cm. Appa
mohon Kyuhyun” lelaki tua itu akhirnya berdiri juga, berjalan menghampiri
anaknya dan memegang tangan anaknya.
“Baiklah. Aku akan melakukannya”
“Appa tau kau akan melakukannya.
Kau memang anakku” gurat bahagia terpancar dari lelaki itu. Dia memeluk anaknya
dengan sangat erat. Namja iu balas memeluk Apppanya.
“Baiklah Appa aku mau masuk
kamar.” kata namja itu setelah Appanya melepas pelukan.
***
“Ottoke?? Mengapa aku bisa
menyetujuinya?” Namja itu membanting tubuhnya ke tempat tidur.
“Ah.. Kau harus bisa melakukannya
Cho Kyuhyun. Ini demi adikmu. Fighting!” namja itu berusaha menumbuhkan
semangat dalam dirinya. Karena sudah malam, perlahan mata namja itu terasa
berat dan tertidur.
Cho Kyuhyun nama namja yang
tengah tertidur ini. Anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya Cho Ahra,
sekarang sedang melanjutkan studinya di luar negeri. Pria ini bisa dikatakan
pria idaman semua yeoja, bahkan kalau bisa dibilang semua yeoja di negara ini
bisa dengan mudah jatuh dalam pelukannya, bagaimana tidak, wajah tampan, tubuh
tinggi, dan diusia yang masih muda dia sudah bisa menduduki jabatan CEO.
Besok ia harus memulai sebuah
kebohongan untuk adiknya, Cho Ha Neul. Salah. Jika kalian mengira Ha Neul
adalah adik kandung namja tampan ini, karena Kyuhyun hanya mempunyai satu kakak
perempuan. Ha Neul adalah sepupu Kyuhyun. Ayah Ha Neul merupakan kakak dari Ibu
Kyuhyun. Dari umur 5 tahun Ha Neul sudah dirawat oleh keluarga Kyuhyun. Ayah
dan Ibu Ha Neul sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat.
Hanya beberapa orang saja yang
tahu kalau Ha Neul bukanlah anak dari Cho Seung Hwan –ayah Kyu-. Ini
dikarenakan wajah Kyuhyun dan Ha Neul mirip dengan Kim Ha Na –Ibu Kyu-. Masih
ingatkan kan kalau Ibu Kyuhyun adalah adik dari Ayah Ha Neul. Wajah Kyuhyun
mirip dengan wajah Ibunya. Sedangkan wajah Ha Neul mirip dengan Ayah Ha Neul.
(kebanyakan kalo anak perempuan
wajahnya mirip sama ayahnya, kalo laki-laki mirip ama ibunya)
Dan soal tinggi badan yang
dimiliki Ha Neul, ia dapat dari ibunya yang memang keturunan Jerman.
Besok mungkin Kyuhyun akan
merasakan hal-hal baru yang belum pernah ada dalam hidupnya. Menyamar sebagai
perempuan untuk adiknya. Ini harus ia lakukan karena Ha Neul harus menjalankan
operasi jantung di Amerika. Kyuhyun harus menggantikan Ha Neul selama satu
bulan. Absensi sangat mempengaruhi nilai pada semester terakhir kuliah Ha Neul.
***
“Selamat pagi anak-anak” sapa
Jung songsaenim ketika memasuki kelas
“Pagi” teriak semua murid
serempak
“Pagi ini kalian akan mendapatkan
dua teman sekaligus”
“uwaaa yeoja atau namja saem?”
celetuk salah satu murid
“Yeoja. Dua yeoja yang sangat
cantik” balas Jung songsaenim. Sontak kelas pun menjadi sedikit ricuh.
“Sudah. Tenang semuanya. Tenang”
Guru yang masih kelihatan cantik ini berusaha menenangkan murid-murid yang ada
di depannya dan ketika kelas sudah menjadi tenang dia mempersilahkan dua murid
barunya untuk maSung.
Ha Gun’s Pov
Gugup. Satu kata yang bisa
menggambarkan perasaan ku sekarang. Aku memang selalu seperti ini jika akan
memasuki sebuah lingkungan yang baru. Tapi ternyata tidak hanya aku saja murid
baru di kelas ini, sekarang di samping ku ada seorang yeoja juga. Wajahnya
cantik dan tinggi, tinggi ku saja hanya mencapai bibirnya, maklum tinggi ku
hanya 165 cm. Yeoja ini terlihat sedikit tertutup dan pendiam, anehnya dia
memakai cardigan dan syal di musim panas. Apa dia tidak merasa kepanasan ya?
“Kalian tunggu disini sebentar
ya” Kata Jung songsaenim membuyarkan lamunanku yang sedang menilai penampilan
yeoja ini. Jung songsaenim masuk kedalam kelas lalu ku dengar dia menyapa
murid-muridnya. Ah aku lupa bagaimana kalau aku berkenalan dulu dengan yeoja
ini?
“Han Ha Gun-ibnida” kataku sambil
menyodorkan tangan kehadapannya
Dia menatap lalu “Cho Ha Neul”
katanya tanpa membalas uluran tanganku. Cih sombong sekali dia. Tapi suaranya
sedikit aneh atau mungkin dia sedang sakit ya? Kalau dilihat dari segi
penampilan sih aku yakin Ha Neul sedang sakit.
“Ayo Ha Neul, Ha Gun silahkan masuk.”
Tiba Jung songsaenim menyembulkan kepalanya dari pintu
Kami berdua masuk kedalam kelas.
Dan aku merasakan semua mata menatap ke arah kami.
“Silahkan Ha Neul kau perkenalkan
dirimu” Jung songsaenim mempersilahkan ku untuk sedikit melangkah ke depan.
“Annyeonghaseo Han Ha Gun ibnida.
Bangapseumnida. Aku harap bisa berteman baik dengan kalian semua”
TBC
0 komentar:
Posting Komentar